Evaluasi
Alternatif Sebelum Pembelian
1. Tahap Sebelum Pembelian
Konsumen akan menggali informasi tentang produk serta mendefinisikan
tingkat kebutuhannya terhadap produk. Setelah mengidentifikasi kebutuhan dan
kemungkinan mencari alternative pilihan terhadap produk maka langkah
selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap beberpa alternative produk yang
ditawarkan oleh produsen
2.
Evaluasi
Alternatif
Dari berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya di proses untuk
mendapatkan keputusan atau pertimbangan
nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan
muncul,
setelah itu baru di beri bobot dari berbagai
alternatif.Konsumen memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat
pertimbangan untuk memuaskan
kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap
penting. Pemasar perlu menjelaskan manfaat produk dan menentukan atribut yang menonjol untuk
mempengaruhi Evaluasi Alternatif sebelum Keputusan.
Evaluasi Alternatif sebagai Proses Evaluasi Alternatif sebagai Proses adalah
suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative dalam proses pengambilan keputusan selanjutnya. Bila seseorang dihadapkan pada pembelian produk, yaitu antara membeli produk yang satu dan yang lain
dengan kesamaan jenis, maka dia ada dalam posisi harus membuat Evaluasi Alternatif sebelum pembelian.
Dalam proses evaluasi alternatif, konsumen harus melakukan pemecahan masalah dalam kebutuhan yang
dirasakan dan keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dengan konsumsi produk atau jasa yang sesuai.
3.
Kriteria
Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan
dalam menilai alternatif-alternatif pilihan.
Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli
mobil seorang
konsumen mungkin mempertimbangkan criteria,
keselamatan, kenyamana, harga, merek, negara asal (country of origin) dan juga spek hedonik seperti
gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.
Beberapa kriteria eveluasi yang umum adalah:
1.
Harga
Harga menentukan pemilihan
alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk
yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi
kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu
strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
2.
Nama Merek
Merek terbukti menjadi
determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti
dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria
kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik
dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
3.
Negara asal
Negara dimana suatu produk
dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering
mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi
kualitas produk elektronik dari Jepan. Sementara, untuk jam tangan nampaknya
jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
4.
Saliensi (
Atribut yang mencolok)
Konsep saliensi mencerminkan
ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang
berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang
konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak
untuk produk yang lain. Atribut yang mencolok (salient) yang benar-benar
mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar