A. Sikap, Motivasi dan Konsep Diri
Kata sikap (attitude) berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner
of placing or holding the body, and Way of feeling, thinking or behaving”.
Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan
pikiran, dan perilaku.
1.
Menurut
Thomas (1918) dan Znanieck (1974)
Sikap adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan
perasaan, serta disposisi untuk bertindak dengan cara tertentu.
2.
Menurut
Allport (1935)
Sikap adalah kondisi mental dan neural yang diperoleh dari pengalaman, yang
mengarahkan dan secara dinamis mempengaruhi respon-respon individu terhadap
semua objek dan situasi yang terkait.
Ø Komponen Sikap
Sikap seseorang ditentukan oleh kepuasan yang
dirasakan sesuai harapannya. Sikap (attitudes) konsumen adalah faktor penting
yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan
konsep kepercayaan (believe) dan perilaku (behavior). Menurut tricomponent
attitude model(schiffman dan kanuk, 1994; dan Engel, blackwell dan Minardi
,1993) sikap terdiri atas tiga komponen, yaitu:
a.
Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi
konsumen, yang diperoleh melalui pengalaman dengan suatu obyek-sikap dan
informasi dari berbagai sumber. Pengetahuan dan persepsi tersebut biasanya
berbentuk kepercayaan (believe), artinya konsumen mempercayai bahwa suatu obyek
sikap memiliki beberapa atribut dan perilaku yang spesifik mengarahkan kepada
hasil yang spesifik.
b. Komponen
afektif
menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu produk atau merek.
Perasaan tersebut merupakan evaluasi menyeluruh terhadap objek sikap. Afektif
mengungkapkan penilaian konsumen kepada suatu produk apakah baik atau buruk,
“disukai” atau “tidak disukai”.
c. Komponen
konatif adalah
komponen yang menggambarkan kecenderungan dari seseorang untuk melakukan
tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap (produk atau merek
tertentu). Komponen konatif dalam riset konsumen biasanya mengungkapkan
keinginan membeli dari seseorang konsumen (intention to buy).
Ø Sifat-sifat Sikap
Seperti kita ketahui secara umum, bahwa sikap dapat
dibagi menjadi dua sifat yaitu sifat negatif dan sifat positif. Sifat negatif
menimbulkan kecenderungan untuk menjauh, memberi, ataupun tidak menyukai
keberadaan suatu objek. Sedangkan sifat positif menimbulkan kecenderungan untuk
menyenangi, mendekat, menerima atau bahkan mengharapkan kehadiran objek
tertentu. Sikap selain memiliki dua sifat, juga memiliki beberapa ciri-ciri,
antara lain:
a. Sikap selalu menggambarkan
hubungan subjek dengan objek
b. Sikap tidak dibawa sejak lahir
tetapi “dipelajari” berdasarkan pengalaman dan latihan
c. Karena sikap dapat “dipelajari”
maka sikap dapat diubah meskipun sulit
d. Sikap tidak menghilang walau
kebutuhan sudah terpenuhi
e. Sikap tidak hanya satu macam saja
melainkan sangat beragam sesuai dengan objek yang menjadi pusat perhatiannya.
f. Dalam sikap tersangkut faktor
motivasi dan perasaan.
Ø Dinamika Proses Motivasi
Proses
motivasi:
1.
Tujuan
Perusahaan harus bisa menentukan
terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke
arah itu.
2.
Mengetahui
kepentingan
Perusahaan harus bisa mengetahui
keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata.
3.
Komunikasi
efektif
Melakukan komunikasi dengan baik
terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan
dan apa yang bisa mereka dapatkan.
4.
Integrasi
tujuan
Proses motivasi perlu untuk
menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan
adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen
adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus
disatukan dan untuk itu penting adanya.
5.
Fasilitas
Perusahaan memberikan fasilitas
agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Ø Memahami Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1.
Fisiologis. Dasar-dasar kelangsungan hidup,
termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya.
2.
Keamanan. Berkenaan dengan kelangsungan
hidup fisik dan keamanan.
3.
Afiliasi
dan pemilikan. Kebutuhan
untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting bagi mereka.
4.
Prestasi. Keinginan dasar akan keberhasilan
dalam memenuhi tujuan pribadi.
5.
Kekuasaaan. Keinginan untuk emndapat kendali
atas nasib sendiri dan juga nasib orang lain.
6. Ekspresi
diri. Kebutuhan
mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.
7. Urutan dan
pengertian. Keinginan
untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi
dan pembangunan sistem lain.
8. Pencarian
variasi. Pemeliharaan
tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan
sebagai pencarian variasi.
9.
Atribusi
sebab-akibat. Estimasi
atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan tindakan.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar